Pemerintah Arab Saudi melalui Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga Palestina yang terdampak konflik. Dalam sebuah kebijakan kemanusiaan, Raja Salman mengundang 1.000 warga Palestina korban serangan Israel untuk menunaikan ibadah haji secara gratis pada tahun ini. Program ini merupakan bagian dari inisiatif tahunan yang telah berlangsung sejak lama untuk mendukung umat Islam dari berbagai negara yang mengalami krisis.
Bentuk Solidaritas terhadap Palestina
Undangan ibadah haji gratis ini merupakan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah yang diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi. Sejak awal program ini diluncurkan, fokus utama adalah memberikan kesempatan kepada umat Muslim dari wilayah konflik atau yang mengalami musibah besar agar tetap bisa menjalankan rukun Islam kelima.
Dalam konteks Palestina, program ini tidak hanya memberikan fasilitas perjalanan dan akomodasi, tetapi juga menjadi simbol solidaritas dan kepedulian dunia Islam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Apalagi di tengah situasi yang semakin memburuk akibat konflik berkepanjangan dengan Israel, program ini memberi secercah harapan dan kekuatan spiritual bagi para korban.
Rangkaian Fasilitas dan Pelayanan
Setiap jamaah haji yang tergabung dalam program ini akan mendapatkan fasilitas lengkap, mulai dari penerbangan pulang-pergi, transportasi lokal, akomodasi, makanan, hingga layanan kesehatan. Selain itu, mereka juga akan didampingi oleh pembimbing ibadah yang membantu menjalankan rangkaian manasik haji dengan benar.
Kementerian Urusan Islam Arab Saudi menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sekadar memfasilitasi ibadah, melainkan juga memperkuat rasa persaudaraan umat Muslim di seluruh dunia. Dalam pernyataan resminya, menteri terkait menegaskan bahwa kehadiran para jamaah dari Palestina merupakan kehormatan tersendiri bagi Kerajaan Arab Saudi.
Respons Dunia dan Warga Palestina
Kebijakan Raja Salman ini disambut baik oleh berbagai kalangan, termasuk organisasi kemanusiaan internasional. Banyak yang menilai langkah ini sebagai bentuk nyata diplomasi kemanusiaan yang mampu menjangkau langsung masyarakat korban perang.
Sementara itu, warga Palestina yang mendapat undangan merasa bersyukur dan terharu atas kesempatan berharga tersebut. Bagi mereka, menunaikan ibadah haji adalah impian yang sulit diwujudkan di tengah blokade, konflik, dan kondisi ekonomi yang sangat sulit.
Bukan Pertama Kali
Program pemberangkatan haji gratis bagi warga Palestina ini bukan yang pertama kali dilakukan. Dalam beberapa tahun terakhir, Raja Salman dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, secara konsisten mengundang ratusan hingga ribuan warga Palestina, termasuk keluarga syuhada dan korban luka, untuk menunaikan haji.
Langkah ini memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pelayan dua kota suci yang bertanggung jawab bukan hanya terhadap fasilitas ibadah, tetapi juga kepedulian terhadap kondisi umat Islam global.
Penutup
Undangan ibadah haji gratis bagi 1.000 warga Palestina oleh Raja Salman menjadi simbol kepedulian yang kuat dari Arab Saudi terhadap penderitaan rakyat Palestina. Selain membuka jalan spiritual, program ini memberikan harapan, semangat, dan pengakuan atas hak-hak umat Islam untuk beribadah di tengah situasi sulit yang mereka hadapi. Melalui langkah ini, ibadah haji menjadi lebih dari sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga bentuk nyata solidaritas dan kemanusiaan antarumat Muslim di dunia.