Peralihan musim atau yang dikenal sebagai musim pancaroba kerap menjadi momen di mana banyak orang lebih mudah terserang penyakit. Tidak sedikit yang mengeluhkan gejala seperti pilek, batuk, demam, atau nyeri otot. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan ada alasan ilmiah dan fisiologis mengapa tubuh menjadi lebih rentan saat cuaca berubah-ubah. Mari pahami penyebabnya dan cara mengatasinya agar tetap sehat sepanjang musim pancaroba.
Perubahan Cuaca Menyebabkan Stres pada Tubuh
Musim pancaroba ditandai dengan perubahan suhu yang ekstrem dalam waktu singkat, misalnya pagi yang panas dan malam yang dingin. Tubuh manusia harus bekerja ekstra keras untuk menyesuaikan suhu internal dengan kondisi lingkungan. Proses adaptasi ini bisa menyebabkan stres fisiologis yang berdampak pada penurunan daya tahan tubuh.
Saat tubuh stres, produksi hormon kortisol meningkat. Hormon ini dalam jumlah tinggi dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga kita lebih mudah tertular virus dan bakteri penyebab penyakit.
Perkembangan Virus dan Bakteri Lebih Cepat
Lingkungan yang lembap dan tidak stabil seperti saat pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang. Virus influenza, rhinovirus, dan adenovirus adalah beberapa jenis virus yang umum menyebar di musim ini.
Selain itu, udara yang kering saat siang dan lembap saat malam bisa mengganggu kesehatan saluran pernapasan, membuat lapisan lendir di hidung dan tenggorokan mengering dan mengurangi kemampuannya melawan patogen.
Alergi dan Polusi Memperparah Kondisi
Musim pancaroba juga memicu peningkatan jumlah alergen di udara, seperti serbuk sari dan debu. Bagi orang yang memiliki alergi, kondisi ini bisa memicu reaksi seperti hidung tersumbat, mata berair, atau sesak napas, yang bisa menurunkan daya tahan tubuh lebih jauh.
Tak hanya itu, kualitas udara di musim ini juga cenderung buruk akibat kelembapan yang tinggi dan peningkatan polusi. Paparan partikel berbahaya dapat memperburuk kondisi penderita asma atau gangguan paru-paru lainnya.
Kebiasaan Buruk Saat Cuaca Tidak Menentu
Saat cuaca berubah-ubah, banyak orang lupa menyesuaikan gaya hidup mereka. Masih banyak yang mandi malam tanpa mengeringkan rambut dengan baik, atau tetap mengenakan pakaian tipis saat udara dingin. Pola tidur yang terganggu dan konsumsi makanan kurang bergizi juga turut memperlemah sistem imun.
Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Untuk menghindari sakit di musim pancaroba, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Perbanyak konsumsi makanan bergizi, terutama buah dan sayur tinggi vitamin C dan antioksidan.
- Jaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air putih setiap hari.
- Gunakan pakaian yang sesuai dengan suhu lingkungan, jangan ragu membawa jaket saat bepergian.
- Istirahat cukup dan hindari begadang.
- Cuci tangan secara rutin untuk menghindari penyebaran virus dan bakteri.
- Gunakan masker saat berada di tempat umum atau berdebu.
Penutup: Waspada dan Adaptif Adalah Kunci
Musim pancaroba memang menantang bagi sistem kekebalan tubuh. Namun dengan kesadaran akan perubahan cuaca dan penerapan gaya hidup sehat, kita dapat mengurangi risiko sakit secara signifikan. Jadi, tetap waspada dan adaptif agar tubuh tetap bugar melewati transisi musim ini.