Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi umum yang bisa dialami siapa saja, terutama orang dewasa dan lansia. Namun, ada jenis hipertensi yang lebih sulit diatasi, yaitu hipertensi resisten. Kondisi ini membuat tekanan darah tetap tinggi meski sudah mengonsumsi tiga jenis obat antihipertensi atau lebih secara rutin. Memahami apa itu hipertensi resisten dan siapa saja yang berisiko mengalaminya sangat penting untuk mencegah komplikasi berbahaya.
Apa Itu Hipertensi Resisten?
Hipertensi resisten adalah tekanan darah tinggi yang tetap tidak terkontrol meski pasien telah menggunakan tiga obat antihipertensi dari kelas yang berbeda, salah satunya adalah diuretik. Bahkan, beberapa pasien memerlukan empat obat atau lebih untuk menurunkan tekanan darah ke angka normal.
Kondisi ini menunjukkan adanya faktor lain yang mempersulit pengendalian tekanan darah. Oleh karena itu, hipertensi resisten bukan sekadar masalah obat, tetapi bisa terkait dengan gaya hidup, penyakit penyerta, atau penggunaan obat lain yang memengaruhi tekanan darah.
Penyebab Hipertensi Resisten
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hipertensi resisten, antara lain:
- Kepatuhan pasien rendah. Tidak mengonsumsi obat secara rutin atau sesuai dosis bisa menyebabkan tekanan darah tidak stabil.
- Obesitas. Lemak tubuh berlebih membuat jantung bekerja lebih keras.
- Asupan garam tinggi. Garam berlebihan membuat tubuh menahan cairan dan meningkatkan tekanan darah.
- Konsumsi alkohol dan rokok. Kedua zat ini memperburuk fungsi pembuluh darah.
- Penyakit penyerta. Gangguan ginjal, sleep apnea, atau diabetes bisa memperkuat resistensi terhadap pengobatan.
Siapa yang Berisiko Mengalami Hipertensi Resisten?
Beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi resisten, di antaranya:
- Usia di atas 60 tahun
- Penderita obesitas atau kelebihan berat badan
- Pasien dengan riwayat penyakit ginjal atau diabetes
- Mereka yang memiliki kebiasaan makan tinggi garam
- Individu yang mengonsumsi obat tertentu, seperti dekongestan, NSAID, atau kontrasepsi hormonal
Penanganan dan Gaya Hidup yang Direkomendasikan
Meski sulit dikendalikan, hipertensi resisten tetap bisa dikelola dengan pendekatan yang lebih menyeluruh. Dokter biasanya akan melakukan evaluasi ulang penyebab, menyesuaikan dosis obat, atau mengganti jenis obat. Di sisi lain, pasien juga harus menjalani perubahan gaya hidup seperti:
- Mengurangi konsumsi garam dan makanan olahan
- Menurunkan berat badan
- Berolahraga secara teratur
- Menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
- Tidur cukup dan mengelola stres
Kesimpulan
Hipertensi resisten adalah tantangan serius dalam pengelolaan tekanan darah tinggi. Kondisi ini memerlukan kerja sama erat antara pasien dan dokter untuk menentukan penyebab dan solusi terbaik. Dengan pemantauan rutin, pengobatan yang tepat, dan perubahan gaya hidup, tekanan darah dapat dikendalikan dan risiko komplikasi seperti stroke dan serangan jantung bisa diminimalkan.