Kabar duka datang dari Negeri Singa. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia usai mengikuti ajang lomba lari di Singapura. Peristiwa tragis ini terjadi setelah korban menyelesaikan jarak sejauh 19 kilometer dan tiba-tiba kolaps sebelum mencapai garis finish.
Kronologi Kejadian di Arena Lari
Ajang lomba lari yang berlangsung di Singapura itu diikuti ribuan peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Menurut panitia penyelenggara, korban sempat berlari dengan ritme normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan serius. Namun, sekitar 2 kilometer menjelang garis akhir, korban mendadak ambruk dan tidak sadarkan diri.
Tim medis yang siaga di lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal beberapa saat setelah tiba di rumah sakit.
Identitas dan Respons Keluarga
Korban diketahui sebagai pria berusia 40-an tahun yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan olahraga. Pihak KBRI di Singapura telah memastikan identitas korban dan memberikan pendampingan kepada keluarga. Saat ini, jenazah sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia.
Keluarga korban mengaku kaget dan berduka atas kepergian mendadak tersebut. Mereka berharap kematian korban dapat menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga kondisi fisik sebelum mengikuti aktivitas ekstrem seperti lomba lari jarak jauh.
Dugaan Penyebab Kematian
Meski hasil resmi otopsi belum dirilis, dugaan sementara menyebutkan korban mengalami serangan jantung mendadak yang dipicu oleh kelelahan fisik ekstrem. Dokter menyarankan para peserta lomba lari untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum berpartisipasi dalam event semacam ini.
Tanggapan Penyelenggara dan KBRI
Pihak penyelenggara menyatakan turut berduka dan akan meningkatkan protokol kesehatan untuk lomba berikutnya. Mereka juga akan memperketat aturan pemeriksaan medis bagi peserta. KBRI Singapura sendiri aktif mengurus proses pemulangan dan telah berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Pentingnya Edukasi Kesehatan dalam Event Olahraga
Kasus ini kembali menjadi pengingat penting bahwa olahraga, meski menyehatkan, tetap memiliki risiko apabila dilakukan tanpa persiapan matang. Terlebih bagi peserta yang telah berusia di atas 35 tahun, sangat disarankan untuk melakukan medical check-up secara berkala sebelum mengikuti kegiatan fisik berat.